Skip to main content

Posts

Memunculkan Negarawan Sejati Melalui Pembangunan Kepribadian

Negara itu tergantung pada siapa pemimpinnya. Sedikit banyak atau secara keseluruhan. Semua kita yang dapat berpikir niscaya tidak bisa menolak kelaziman ini. Seperti jasad, tubuh seseorang atau individu manusia, tergantung pada pemimpin dalam dirinya. Singkatnya, diri ini mau apa, dibawa kemana dan bagaimana sesuai dengan tujuan yang ada di "hati" masing-masing.  Dengan begitu hati adalah pemimpin tubuh ini. Jika hati baik, maka baiklah segala urusan maupun jasad ini. Sedangkan bila hati rusak maka rusak pula seluruh tubuh. Kata pepatah jangan sampai karena  setitik rusak susu sebelanga. Sebagaimana disampaikan dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka

Powerful Family Bonding Begin From Home

Jika kita menginginkan sebuah bangungan yang kokoh dan megah tentu kita harus menguatkan pondasinya. Seperti sebuah pohon yang tahan dan mudah tumbang saat ada angin kencang, tentulah akarnya pasti benar-benar menghujam kuat ke bumi. Begitulah jika kita ingin umat kita kembali berjaya seperti pada masa-masa emas umat Islam, mempunyai ketahanan dari ancaman luar pun bisa menanggulangi ancaman dari dalam. Dengan begitu hendaknya kita harus menguatkan komponen terkecil umat ini dulu yakni ikatan keluarga di setiap rumah. Powerful family bonding istilahnya. Bagaimana ikatan atau hubungan antara suami dengan istri, hubungan antara anak dengan orang tua, dan hubungan diantara saudara. Serta yang paling utama adalah hubungan hamba dengan Rabb-nya. Menguatkan bonding/ikatan antara anggota dalam keluarga, bukan hal yang mudah. Banyak keluarga yang terlihat bahagia di luar namun ternyata rapuh. Akidahnya bengkok, tak paham agama, mudah goyah karena iman tak di dada. Maksiat mera

Tips Kuat Berpuasa Untuk Ibu Menyusui

Ramadhan Mubarak everyone! Alhamdulillah kita masih dipertemukan dengan bulan suci tahun ini. Berdoa terus pastinya bulan ramadhan tahun depan depan lagi juga. Semoga Allah berikan kemudahan untuk dapat beramal shalih di dalamnya, Allah jadikan kita ikhlas, bertaqwa dan diakhirnya kita dapat lailatul qadar yang lebih baik dari seribu bulan. Aamiin.. Dulu sewaktu menyusui si abang shalih aku belum berani menulis tips karena masih banyak kekurangan disana-sini dari segi kesehatan maupun ibadah. Nah, syukurnya bulan puasa sekarang dimana aku masih menyusui si adek, aku lebih banyak belajar dari sebelumnya agar bisa puasa dengan lebih baik tentunya. Alhamdulillah kini sudah memasuki hari ke 10 sambil menyusui bayi 11 bulan, Allah tolong untuk bisa puasa dan lancar jaya masyaAllah. Apa sih rahasianya? Anak tetap dapat asupan ASI tapi kita juga enjoy puasa? (Berlaku juga untuk ibadah lain insyaAllah) Disclaimer: bukan niat pamer atau riya ya karena aku juga manusia bia

No Marriage and Childfree

Cepat tua karena menikah dan punya anak, topik yang sedang viral saat ini. Berdasarkan pengalaman, ini tidaklah salah. Karena memang tanggung jawab dan penunaian kewajiban sebagai pasangan ataupun orang tua tidaklah ringan. Tapi toh tidak menikah dan tidak punya anak pun ujung-ujungnya juga akan tua. Cepat atau lambat. Karena penyakit tua tidak ada obatnya. Lahir sebagai bayi tumbuh dan berkembang jadi anak-anak. Menginjak masa baligh dan sampai pada tahap dewasa lalu menjadi tua adalah takdir dari Allah atas setiap manusia yang memang diberikan umur sampai berusia lanjut. Masalah perkara cepat tua karena menikah, bisa jadi. Namun hendaknya jangan sampai terjadi. Ini ada do’anya: اللَّهُمَّ إنِّي أّعُوذُ بِكَ مِنْ جَارِ السُّوءِ، وَمِنْ زَوْجٍ تُشَيِّبُنِي قَبْلَ المَشِيبِ، وَمِنْ وَلَدٍ يَكُونُ عَليَّ رَبّاً، وَمِنْ مَالٍ يَكُونُ عَلَيَّ عَذَابَاً، وَمِنْ خَلِيْلٍ مَاكِرٍ عَيْنُهُ تَرَانِي، وَقَلْبُهُ يَرْعَانِي؛ إِنْ رَأَى حَسَنَةً دَفَنَهَا، وَإِذَا رَأَى سَيِّئَةً أ

High Need Babies

Setelah 8 purnama berlalu, baru tahu istilah ini. High need babies. Bahasa Indonesianya bayi berkebutuhan tinggi. Bukan berkebutuhan khusus ya, beda pasal. Bayi berkebutuhan tinggi punya ciri-ciri yang sangat dominan dari suaranya yang kalau menangis akan berisik banget, rusuh dan saat orang lain mendengar mungkin akan berpikir ini anak mungkin sedang tersiksa atau kesakitan. Padahal dia tidaklah se-mengenaskan itu. Orang lain yang melihat wajahnya yang memerah karena menangis akan merasa panik, risih dan gelisah. Bawaannya pingin cepat-cepat didiamkan atau ditenangkan. Jika ada, coba tarik napas dulu, bilang: sabar sabar sabar. Sama dengan bayi lainnya yang punya kebutuhan dasar makan, minum, menyusu, tidur, dan lainnya. Perbedaan yang sangat mencolok pada bayi berkebutuhan tinggi ini adalah ditingkat kenyamanannya. Jika dia sudah tidak nyaman, dia akan "protes" atau "menuntut" begitu istilahnya. Caranya yakni dengan tangisan dan rengekan yang tak ku

Frugal Living Sesuai Syariat Islam

Furgal artinya sederhana. Buat yang biasa denger simple, minimalis, humble, low profile , ya maknanya mirip-mirip dengan maksud itu. Hanya saja frugal disini lebih spesifik kita artikan sebagai konsep gaya hidup sederhana. Dimana kita mempunyai kesadaran penuh atas kondisi keuangan dan mematuhi skala prioritas. Bijak dalam mengeluarkan uang. Seperti belanja sesuai dengan keperluan, saat membeli fokus pada fungsi bukan gengsi, menghindari kongkow-kongkow unfaedah, menghindari utang/kredit barang konsumtif, dan lain sebagainya yang merupakan tanda berhemat. Kesannya seperti pelit mungkin, tapi bukan. Hemat itu belanja kebutuhan atau keperluan sesuai dengan bugdet yang ada. Tidak neko-neko. Tidak harus bermerk. Tidak memaksakan diri. Sedangkan pelit itu budget ada tapi tidak mau belanja padahal butuh/perlu. Singkatnya seperti itu. Nah, konsep frugal living  ini menurut kami sangat mendekati konsep dengan yang dianjurkan dalam Islam. Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasal

Resep - Tumis Sayur & Lauk Praktis Sekali Masak

Saya ingin berbagi resep masak yang sangat praktis. Masakannya sudah ada sayuran, protein hewani dan protein nabati. Hemat waktu dan tenaga karena sekali tumis langsung masak. Satu keluarga bisa makan dan suka. Alhamdulillah.. Langsung saja berikut bahan dan cara masaknya, jumlah dan porsinya silakan disesuaikan ya! Bahan: 1. Udang 2. Tahu 3. Wortel 4. Buncis 5. Bawang bombay 6. Bawang putih 7. Saos tiram 8. Cabe merah 9. Minyak bawang merah Minda 10. Minyak bawang putih Minda 11. Minyak wijen Minda Cara memasak: 1. Goreng terpisah tahu dan udang (atau kalau mau sekalian masak tumisannya gpp) 2. Tumis bawang bombay, bawang putih, cabe merah yang sudah dipotong dengan minyak makan 3. Masukkan wortel dan buncis yang sudah dipotong serta tahu dan udang 4. Setelah itu masukkan saos tiram, garam dan minyak bawang Minda secukupnya 5. Oseng-oseng sampai semua masak sambil koreksi rasa. 6. Done ! Silakan makan hangat-hangat dengan nasi, ingat baca basmalah ya.