Skip to main content

Happy Mother’s Every Day

Bukan ingin menjelaskan tentang hari ibu ya. Karena secara harfiah hari ibu itu adalah setiap hari bukan hanya pada tanggal tertentu. Logikanya kita kan menjadi ibu setiap hari. Tapi aku tidak akan menyepelekan bentuk penghargaan ataupun apresiasi, kapanpun.
Kali ini aku ingin menuliskan kesyukuran diri dalam kata-kata yang semoga dapat menambah semangat atau bahkan bisa menginspirasi diri sendiri di waktu lain saat kembali membaca ini.
Pertama-tama, Alhamdulillah aku menyadari sudah 7 tahun per bulan Desember 2024 ini aku menjadi Ibu. Sejak kelahiran anak sulungku yang mana kini pasti telah berkumpul dengan pangeran-pangeran kecil lainnya di langit. Aku merasakan rindu yang berat. Namun aku ingin ketika mengingat anak sulungku tersayang, aku akan bertambah semangat beramal Shalih agar dapat menggenggam tangannya dan dengan mudah berkumpul dengannya di surga kelak. Aku bersyukur dengan kehadiran dua anak Shalihku yang saat ini bersamaku. Mereka adalah anugerah yang Allah berikan sehingga aku tetap merasa berpunya saat tidak ada siapa-siapa. Mereka yang selalu mewarnai hari-hariku dengan segala jenis kejutan. MasyaAllah baarakallahu fiikum jami’an.
Kedua, Alhamdulillah walaupun aku merasa kehilangan orang tua, namun kini aku sudah menjadi orang tua untuk anak-anakku. Ada pasangan yang membersamai dalam suka dan duka. Dulu aku kira kehilangan mama papa rasanya tak semenyedihkan ini. Tiap mengingat suatu hal dimana ada memori bersama dengan beliau rahimahumullah, maka hatiku seakan terhimpit dan seketika aku akan menyesali semua kesalahan yang pernah aku lakukan atau pun kekurangan ku sebagai anak terhadap beliau berdua. Inginku putar kembali waktu, apalah daya ku hanya doa yang dapat dihaturkan.
Di lain sisi, hal itu aku jadikan bahan introspeksi diri, apakah aku sudah menjadi orang tua yang baik kepada anak-anak. Bagaimana nanti jika anak-anak tak lagi kecil. Apakah mereka akan merasakan kehilangan sepeninggalku. Apa yang akan mereka lakukan. Apakah kebaikan yang aku tanamkan ataukah keburukan yang kadang aku perlihatkan. Bagaimana memori mereka bersamaku. Bagaimana aku dapat membuat jejak hangat dalam jiwa mereka. Semua pertanyaan tersebut membuat aku banyak berpikir.
Nyatanya, kita bukan lah seorang yang sempurna dan memang tidak perlu sempurna. Kita sebagai manusia memiliki kelebihan maupun kekurangan masing-masing. Dengan menyadari itu kita dapat berikhtiar bertawakal kepada Allah atas segala sesuatu. Tugas kita membuat kelebihan yang ada pada diri ini dapat bermanfaat dan melengkapi kekurangan dengan banyak belajar serta berbenah diri. Ada hal yang bisa kita lakukan, ada yang tidak. Ada yang bisa kita pilih dan kita mampu. Begitu juga sebaliknya.
Ketiga, Alhamdulillah bersyukur sekali saat ini aku menjalani proses mewujudkan cita-cita menjadi guru buat banyak murid. Tentunya itu di samping menjadi guru utama buat anak-anakku yang merupakan konstituen hidupku. Aku merasakan begitu banyak tantangan dalam perjalanan mengajar bersamaan dengan semua peran yang kini kutapaki. Bisa sampai disini saja sudah sangat bernilai buatku. Aku bersyukur dengan semua pencapaian yang nampak atau pun yang tidak kasat mata. Terkadang orang hanya melihat dari segi materil. Padahal jauh dibelakang masih banyak hal yang lebih patut dihargai walaupun sifatnya bukan berbentuk materil. Lagi, kuulangi dalam kalbu, fokuslah pada tujuan bukan kata orang yang asal-asalan. Jangan mudah bawa perasaan terhadap hal remeh temeh. Kuatkan dan teguhlah wahai aku! Sabarlah saat kesulitan, tabahlah saat harus bertahan.
Dengan mensyukuri semua ini membuatku lega. Untuk semua ibu diluar sana, kita semua sama secara umum. Menjadi ibu tidaklah mudah sebagaimana membalikkan telapak tangan namun tidak pula sesusah yang dibayangkan. Tetaplah menjadi diri sendiri atau bahkan lebih baik lagi. Banggalah dengan kebaikan yang kamu jalani. Semoga Allah berikan kemudahan buat semua wanita yang ingin mempunyai anak serta pasangan.
Semoga tulisan ini bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan panggilan Abu, Abi, Buya, dan Abati dalam Bahasa Arab

Bagi orang tua yang baru atau akan memiliki anak, tentu perlu memikirkan panggilan apa yang akan diajarkan kepada anaknya kelak. Panggilan dari anak kepada orang tua pastinya sangat bermakna. Namun di Indonesia panggilan anak kepada orang tua tidaklah rumit dan mempunyai makna umum. Panggilan dari anaknya berarti beliau tersebut merupakan bapak atau ibu dari anak ya ng memanggil. Contohnya: Bapak - Ibu, Ayah - Ibu, Ayah - Bunda, Papa - Mama, Papi - Mami, dll. Karena di Indonesia mayoritas muslim dan Bahasa Arab sangat populer, maka tidak jarang panggilan anak kepada orang tua dibiasakan menggunakan Bahasa Arab seperti Abi - Ummi. Namun banyak penggunaannya digeneralisir menjadi umum seperti layaknya Ayah - Ibu, padahal sejatinya panggilan tersebut adalah bahasa orang yang artinya akan berbeda jika tidak dilandasi ilmu. Berikut sy berupaya memberikan keterangan sekilas tentang perbedaan panggilan anak kepada orang tua dalam Bahasa Arab. Abu اب Untuk menunjukkan penghormatan kepada ...

Pengalaman Bekam Sembuhkan Sakit Kepala

Bekam atau hijamah merupakan salah satu pengobatan yang dianjurkan Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam. Caranya yakni dengan menyayat atau menusukkan jarum ke kulit dan setelah itu ada cup penyedot sehingga darah kotor yang mengandung racun keluar. Beberapa waktu lalu saya dan kakak ipar melakukan bekam. Seorang akhwat yang merupakan teman pengajian kami yang menjadi terapis bekamnya. Disini saya akan menceritakan pengalaman tersebut dan bagaimana tubuh saya rasakan saat bekam. Singkat cerita saya sering sakit kepala dan lumayan sering migrain di sebelah kanan. Pengobatan secara kedokteran sudah dilakukan sampai masuk ruang radiologi untuk CT Scan dan MRI dijalani. Hasilnya alhamdulillah tidak terlalu serius. Hanya ada swelling hemishper cerebri kanan dan sinusitis. Saya teringat untuk bekam agar bisa sembuh dan memiliki kesehatan lebih baik lagi. Sedikit menyesal karena terkesan agak lambat menyadari bahwa bekam yang merupakan sunnah untuk ikhtiar sembuh dari berbagai penyakit mal...

STORY: The legend of Dedap Durhake

Nia Nurul Syahara Pbi 2 C Speaking 2 The legend of Dedap Durhake This legend is from Bengkalis Riau. Its about mythe Mempelam Manis dan Masam where located at Kuala Sungai Dedap. Pople belief that Dedap’s Legend stay occur till nowadays. Dedap island is unitey of several little islands. When we tailing accros Sealt Bengkalis, this island could be seen brightly. There are none life in this island. Because according on to the legend this island becoming of the damned a mother to his son. The son named Tanggang. He and his parents are poor family. Someday Tanggang went outside from his hometown and being a success person iin his bussiness. He had forgotten all history before he went to city. He had forgotten about his parents. One day he go back to his hometown for his bussiness plan by a big ship. His parents wanted to look his face again because they very missed him after a long time no see. In the ship he and his arogantly, asked them to go away from his ship. Of cou...