hal yg ingin saya tanyakan pada kebanyakan orang adalah, bagaimana ia bisa menghabiskan waktunya dengan tidak memikirkan kehidupan dengan sebaik-baiknya. kehidupan di dunia maupun diakhirat. bagaimana ia tidak merasa dunia ini sangat tidak ada bandingannya bila di sandingkan dengan akhirat. terkadang memang naluri sebagai manusia adalah khilaf. namun khilaf bukanlah untuk hal yang seperti itu. karena kita tentulah ingat bahwasanya Allah SWT telah memberikan wahyu berupa firman-Nya kepada Rasulullah SAW, yakni cara-cara yg baik untuk kehidupan ini.
lagi, saya juga ingin bertanya mengapa saat kita mengetahui bahwa hal baik itu harus dilakukan dengan segera, kita masih berusah menghadang keinginan yang berasal dari lubuk hati itu. mengapa kita tidak berupaya untuk mengerti saja. memasrahkan tujuan hanya pada kehendak Allah SWT. kita tahu tentang kekuasaan Allah SWT yang bila kita mau, merenungi sedikit saja tentang anggota wajah kita, seperti mata, hidung, telinga, mulut, alis dll, kita bahkan tidak dapat berkata-kata lagi selain Alhamdulillah! kita bisa bayangkan bila satu saja diantara anggota wajah tersebut tidak ada, mungkin kita tidak akan seleluasa ini beraktivitas.
kita mungkin tidak bisa menjawab soal-soal ujian dengan sebenar-benarnya padahal sudah usaha. tapi tingkatan usaha itu beraneka ragam. usaha itu juga tidak selalu baik. tidak selalu buruk. tidak selalu berhasil dan tepat. kadang ada hal lain yang membuat kita salah dalam mengisi soal-soal ujian tersebut. nah, yang menarik adalah bagaimana menjawab soal-soal tersebut dengan segala kemampuan dan pengetahuan yg kita bina dari mula kita belajar. proses selalu menjadi tolak ukur. bukan hasil. penilaian itu bukan hanya duniawi. namun penilaian Allah SWT lah yg seadil-adilnya. kadang kita merasa benar. tetapi sesungguhnya salah. kadang juga kita merasa bersalah, nyatanya benar dalam perspektif lain. saat kita bertanya, selalu ada jawaban. selalu ada alasan untuk menjawabnya. begitu lah ujian. bila tidak ada jawaban yg dapat kita berikan. serahkan pada pemilik soal itu. yakinlah bahwa ia tidak akan marah bila kita berbuat yg sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya. jawaban tak selalu kata-kata atau tulisan atau gambar. jawaban dapat juga berupa ibroh, hikmah, yg akan mengantarkan kita pada kebaikan yg sebenarny.
Comments
Post a Comment