Karena penyakit tua tidak ada obatnya. Lahir sebagai bayi tumbuh dan berkembang jadi anak-anak. Menginjak masa baligh dan sampai pada tahap dewasa lalu menjadi tua adalah takdir dari Allah atas setiap manusia yang memang diberikan umur sampai berusia lanjut.
Masalah perkara cepat tua karena menikah, bisa jadi. Namun hendaknya jangan sampai terjadi.
Ini ada do’anya:
اللَّهُمَّ إنِّي أّعُوذُ بِكَ مِنْ جَارِ السُّوءِ، وَمِنْ زَوْجٍ تُشَيِّبُنِي قَبْلَ المَشِيبِ، وَمِنْ وَلَدٍ يَكُونُ عَليَّ رَبّاً، وَمِنْ مَالٍ يَكُونُ عَلَيَّ عَذَابَاً، وَمِنْ خَلِيْلٍ مَاكِرٍ عَيْنُهُ تَرَانِي، وَقَلْبُهُ يَرْعَانِي؛ إِنْ رَأَى حَسَنَةً دَفَنَهَا، وَإِذَا رَأَى سَيِّئَةً أَذَاعَهَا
Allahumma inni a’udzu bika min jaaris suu’, wa min zawji tusyayyibunii qoblal masyiib, wa min waladin yakuunuu ‘alayya robban, wa min maalin yakuunu ‘alayya ‘adzaban, wa min khaliilin maakirin ‘ainuhu tarooni wa qolbuhu yar’aani, in ra-aa hasanatan dafanahaa wa idza ra-aa sayyi-atan adza’ahaa.
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang jahat; dari pasangan yang menjadikanku tua (beruban) sebelum waktunya; dari anak (keturunan) yang berkuasa kepadaku; dari harta yang menjadi siksa bagiku; dan dari kawan dekat yang berbuat makar kepadaku, matanya melihat dan hatinya terus mengawasi, namun kalau melihat kebaikanku, ia timbun dan kalau melihat kejelekanku, ia sebarkan.” (HR. Thabrani) source
Adapun jika seseorang menikah dengan pasangan yang tepat, saling memperjuangkan keharmonisan, sakinah mawaddah, warahmah, pastinya seseorang itu akan awet muda atau tampak paling tidak sesuai umurnya. Apalagi ditambah dengan pasangan yang perhatian, menyediakan waktu berkualitas, memberi saranan untuk perawatan kecantikan, olahraga rutin, makanannya sehat dan kondisi psikologis yang bahagia. Setidaknya secara mental atau rohani penuh dengan kesyukuran.
Pindah ke topik childfree (tidak mau/ tidak punya anak) bisa bikin awet muda karena bisa tidur cukup, punya dana lebih untuk perawatan. Ini adalah masalah personal keluarga. Semuanya tergantung kondisi keuangan keluarga dan prioritas. Sekarang titik pentingnya bisa perawatan dan punya habit sehat. Itulah modal awet muda. Banyak kok orang yang tidak punya anak malah lebih tampak tua karena tidak perawatan dan tidak bahagia. Banyak juga orang yang punya anak tapi tetap awet muda karena hidupnya bahagia dan selalu merasa bermakna. Benar juga kata orang tergantung genetik, perhatian pasangannya, skincare dan rekening care nya.
Memang punya anak itu orang tua istirahatnya jadi kurang karena ada anak yang dunianya adalah orang tuanya. Orang tua itu adalah dunianya anak. Bagi orang lain mungkin kita bukan sesiapa, bagi anak kita adalah dunianya. Makanya anak dari bayi bergantung pada kita dan kitalah yang memenuhi segala kebutuhannya. Ya kebutuhan anak-anak yang banyak itu. Baik waktu, tenaga, uang dan lainnya semacam perasaan dan pikiran.
Di satu sisi berikutnya, bagi yang beriman, punya anak itu ladang pahala, aset masa depan, amal jariyah dan qurrata a'yun (penyejuk pandangan). Tenang, tidak selalu anak itu rewel terusss, susah dan tidak enak terus, atau payah terus menghadapinya. Ada masa dimana anak itu calm down, make us happy, dia membanggakan dan membuat kita merasa berharga.
Jadi saat kita berpikir anak itu menyusahkan, tidaklah salah 100%. Tapi tidak benar juga 100%. Anak itu masih bayi atau selagi masih kecil memang tergantung hidupnya dengan orang tua. Ibaratnya orang tua itu adalah malaikat pengganti yang bertugas mengasuh dan mendidik anak. Terutama ibunya, hamil, melahirkan, menyusui, menyapih sempurna sampai 2 tahun. Itupun cuma sebentar, paling sampai anak itu bisa mandiri. Jika kita mendidik dengan baik, membiasakan adab-adab dan mencontohkan akhlak yang mulia, sekitar usia 5 tahun ke atas insyaAllah anak sudah mandiri dan bisa membantu orang tua sesuai kemampuannya. Usia 10 tahun ke atas sudah bisa menjadi peneman orang tua (mahram) yang bisa mewakili ibu atau saudara perempuannya. Usia 15 tahun ke atas sudah baligh dan bisa (mungkin) bekerja sesuai dengan yang ia mumpuni. Usia 20 tahun ke atas bahkan sudah bisa menikah dan bisa melahirkan generasi penerus. Tinggal baktilah mereka kepada kita sebagai orang tuanya.
Apa yang kita harapkan dari kehidupan yang sebentar ini?
Tidak lah seremeh suntik botox agar wajah kencang awet muda dan glowing.
Apakah 20 atau 30 tahun kemudian wajah kita akan tetap kencang?
Disuntik atau perawatan semahal apapun tidak akan bisa membuat kita menjadi seperti usia abege kembali.
Percayalah, cepat atau lambat kita akan menjadi tua.
Tinggal bagaimana kita menghabiskan waktu, uang dan tenaga untuk itu.
Apakah kita senang-senang sendiri itu akan membuat kita nanti puas di akhirat?
Atau gimana kalau kita susah payah sekarang mengasuh dan mendidik anak dengan ikhlas?
Toh dalam mengasuh dan mendidik anak juga ada kebahagian dan keceriaan. Jika kita ikhlas dan punya ilmu dalam membersamai mereka. Kita sebenarnya bisa bahagia dengan mudah, terkadang hanya lupa cara bersenang-senang dengan anak. Padahal dunia anak itu dunia yang menyenangkan, yang dipikirkannya hanyalah main. Mereka belajar dari aktifitas main tersebut. Orang tualah yang harus mengubah mindset agar bisa paham bahwa anak-anak tidak menyusahkan justru mereka membahagiakan kita membuat hidup kita berwarna suka cita penuh tawa.
Intinya balik ke ilmu kita masing-masing, tergantung point of view kita.
Yuk bisa yuk jadi orang tua yang bahagia dan membahagiakan anak. InsyaAllah awet muda, kalau kita sering senyum dan berbagi tawa bersama anak.
Comments
Post a Comment