Ada dua jenis iri atau cemburu yakni hasad dan ghibthah.
.
Hasad adalah iri yang buruk. Hasad merupakan dosa. Hasad dapat menghapus amal kebaikan seseorang seperti api memakan kayu. Iri yang dimaksud yakni menginginkan sesuatu seperti yang orang lain miliki dan menginginkan kebaikan atau nikmat pd seseorang tersebut hilang.
Contoh kasus; si fulan adalah orang miskin, ia melihat si fulanah mempunyai harta dan hidup mewah. Si fulan ada sifat hasad dalam dirinya terhadap kekayaan si fulanah dan berharap si fulanah jatuh miskin dan dia mendapat harta kekayaan tersebut sehingga dia juga bisa hidup mewah.
.
.
Ghibthah adalah iri atau cemburu yang baik. Yakni iri dimana ia menginginkan sesuatu kebaikan atau nikmat pada orang lain tanpa mnginginkan hal tsb hilang dr dirinya. Bukan tdk mungkin Allah akan berikan jg. Dan yg dianjurkan dlm hal ini adalah iri pd org berilmu dan iri pd org yg menyedekahkan hartanya di jalan Allah.
Inilah iri yang diperbolehkan.
Contoh kasus; si fulan orang miskin, bertemu dengan si fulanah orang kaya yang suka bersedekah. Si fulan lalu berharap dan berdoa agar Allah juga memberikan kekayaan seperti yang si fulanah miliki tanpa menghilangkan kekayaan si fulanah.
.
.
Demikianlah, Nabi Muhammad ﷺ bersabda
"Tidak boleh iri kecuali pada dua perkara, iaitu: terhadap seseorang yang Allah anugerahkan harta, lalu dia gunakan harta tersebut pada jalan kebenaran, dan terhadap seseorang yang dianugerahkan ilmu, lalu dia amalkan ilmu tersebut serta diajarkannya kepada manusia lain". (HR. Bukhari dan Muslim).
.
.
Semoga bermanfaat. Wallahu a'lam.
Terimakasih infonya 🤗
ReplyDelete