Anggep aja ini tulisan orang yg lagi baper. Mungkin ini masa masanya segalanya bisa dibaperin. (Duh duh)
Based on terminology, baper adalah bawa perasaan. Maksudnya semua kudu pake hati. Bentar bentar pake hati. Kadang kalo hati dibiarin aja tanpa logika, ya kandas jg.
What the mean? Artinya dalam hidup ini ga semuanya boleh dibiarin pake hati. Ada jg urusan pake otak. Jelasnya sih dengan pikiran yang matang krna konsekuensinya tidak semudah urusan hati. #ehaaak
Contohnya, menentukan sebuah pilihan. Hati akan memberikan solusi yg diinginkan dan dicintainya. Sedangkan otak akan memberikan solusi yg sesuai dengan nalarnya. Bagusnya sih dua duanya dipertimbangkan.
Lebih detil lagi, misalnya setelah menikah ada pilihan dalam hidup ini apakah akan menetap di rumah ortu, tinggal dengan mertua, ngontrak, atau beli rumah baru. Ini pilihan yang sulit kalo kita dihadapkan dengan seperangkat masalah lainnya. Seperti kasus pasangan lagi sakit dan butuh cuti yg lumayan panjang, anak dengan siapa jika suami istri bekerja, kondisi keuangan sedang pas-pasan, pasangan harus dinas diluar kota, pasangan harus menempuh pendidikan di luar negeri, dan lainnya. Itu baru bentuk tunggal faktor internalnya. Belum yg eksternalnya misalnya, rumah ortu tidak cukup luas, ortu tidak suka, beban keuangan ortu berat, ortu juga sakit, ortu butuh bantuan yg sifatnya mengharuskan sesuatu(syarat), mertua dengan kondisi yang sperti itu jg, tidak jg menemukan rumah yg sesuai keuangan, pergaulan dekat rumah tidak harmonis dan sebagainya. (Nah loh)
Solusinya ada pada pertimbangan pikiran yang proporsionil. Benar benar dipikirin gmana plus minus suatu keputusan tersebut. Jangan ngeyel, biasanya klo baper ya pasti ngeyel. (Gini kan bilangnya: "Udaaah gpp itu bisa diatur"). Which is nyepelein banged. Tapi kalo semua harus logis ya pusing juga. Ga ada abisnya mikir. Banyak waktu kebuang dan cenderung otoriter. Ntar kebawa bawa kalo lagi ribut. (Rasanyaa dulu begini bagitu). Pertimbangkan dg matang dan bawa hati turut serta menerima keadaan. (Hmmm, favorite!).
Dengan besar hati, duduk sama sama, pikiran damai antardua insan, problem solved. InsyaaAllah. Pokoknya back to why do you want to live together!
At last,
I wanna continue but maybe with another title.
Semoga bermanfaat ya dear!
Comments
Post a Comment