Negara itu tergantung pada siapa pemimpinnya. Sedikit banyak atau secara keseluruhan. Semua kita yang dapat berpikir niscaya tidak bisa menolak kelaziman ini. Seperti jasad, tubuh seseorang atau individu manusia, tergantung pada pemimpin dalam dirinya. Singkatnya, diri ini mau apa, dibawa kemana dan bagaimana sesuai dengan tujuan yang ada di "hati" masing-masing. Dengan begitu hati adalah pemimpin tubuh ini. Jika hati baik, maka baiklah segala urusan maupun jasad ini. Sedangkan bila hati rusak maka rusak pula seluruh tubuh. Kata pepatah jangan sampai karena setitik rusak susu sebelanga. Sebagaimana disampaikan dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka...
By Nia Nurul Syahara