Furgal artinya sederhana. Buat yang biasa denger simple, minimalis, humble, low profile, ya maknanya mirip-mirip dengan maksud itu. Hanya saja frugal disini lebih spesifik kita artikan sebagai konsep gaya hidup sederhana.
Dimana kita mempunyai kesadaran penuh atas kondisi keuangan dan mematuhi skala prioritas. Bijak dalam mengeluarkan uang. Seperti belanja sesuai dengan keperluan, saat membeli fokus pada fungsi bukan gengsi, menghindari kongkow-kongkow unfaedah, menghindari utang/kredit barang konsumtif, dan lain sebagainya yang merupakan tanda berhemat.
Kesannya seperti pelit mungkin, tapi bukan. Hemat itu belanja kebutuhan atau keperluan sesuai dengan bugdet yang ada. Tidak neko-neko. Tidak harus bermerk. Tidak memaksakan diri. Sedangkan pelit itu budget ada tapi tidak mau belanja padahal butuh/perlu. Singkatnya seperti itu.
Nah, konsep frugal living ini menurut kami sangat mendekati konsep dengan yang dianjurkan dalam Islam. Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam hidupnya sederhana. Apa yang ada dinikmati, disyukuri. Semuanya sederhana, dari pakaiannya, perkakas rumah, sampai sandalnya pun yang biasa-biasa saja sama seperti para sahabat Beliau radhiallahu anhuma.
Gambaran sederhana masa Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam tercermin dalam hadits Ibnu ‘Abbas radhiallahu’anhuma:
دَخلَ عمرُ بنُ الخطَّابِ رضيَ اللَّهُ عنهُ علَى النَّبيِّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ وَهوَ علَى حَصيرٍ قد أثَّرَ في جنبِهِ فقالَ: يا رَسولَ اللَّهِ، لوِ اتَّخذتَ فِراشًا أَوثرَ مِن هذا فقالَ: ما لي ولِلدُّنيا وما لِلدُّنيا وما لي، والَّذي نَفسي بيدِهِ ما مَثَلي ومَثَلُ الدُّنيا إلَّا كَراكبٍ سارَ في يَومٍ صائفٍ فاستَظلَّ تحتَ شَجرةٍ ساعةً من نَهارٍ ثمَّ راحَ وترَكَها
“Umar bin Khattab datang ketika beliau sedang tidur di atas tikar yang membuat bekas pada kulit beliau di bagian sisi. Sontak Umar pun berkata: “Wahai Nabi Allah! Andaikan engkau menggunakan permadani tentu lebih baik dari tikar ini”. Maka beliau pun bersabda: “Apa urusanku terhadap dunia? Permisalan antara aku dengan dunia bagaikan seorang yang berkendaraan menempuh perjalanan di siang hari yang panas terik, lalu ia mencari teduhnya di bawah pohon beberapa saat di siang hari, kemudian ia istirahat di sana lalu meninggalkannya”
Banyak manfaatnya jika kita hidup sederhana, diantaranya:
1. Mengurangi stress finansial
2. Bebas riba/utang konsumtif
3. Mencapai apa yang diprioritaskan
Apakah kita memakai konsep frugal living atau tidak, bukan masalah. Yang penting kita memakai konsep hidup sesuai syariat Islam !
Semoga bermanfaat ^^
Dimana kita mempunyai kesadaran penuh atas kondisi keuangan dan mematuhi skala prioritas. Bijak dalam mengeluarkan uang. Seperti belanja sesuai dengan keperluan, saat membeli fokus pada fungsi bukan gengsi, menghindari kongkow-kongkow unfaedah, menghindari utang/kredit barang konsumtif, dan lain sebagainya yang merupakan tanda berhemat.
Kesannya seperti pelit mungkin, tapi bukan. Hemat itu belanja kebutuhan atau keperluan sesuai dengan bugdet yang ada. Tidak neko-neko. Tidak harus bermerk. Tidak memaksakan diri. Sedangkan pelit itu budget ada tapi tidak mau belanja padahal butuh/perlu. Singkatnya seperti itu.
Nah, konsep frugal living ini menurut kami sangat mendekati konsep dengan yang dianjurkan dalam Islam. Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam hidupnya sederhana. Apa yang ada dinikmati, disyukuri. Semuanya sederhana, dari pakaiannya, perkakas rumah, sampai sandalnya pun yang biasa-biasa saja sama seperti para sahabat Beliau radhiallahu anhuma.
Gambaran sederhana masa Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam tercermin dalam hadits Ibnu ‘Abbas radhiallahu’anhuma:
دَخلَ عمرُ بنُ الخطَّابِ رضيَ اللَّهُ عنهُ علَى النَّبيِّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ وَهوَ علَى حَصيرٍ قد أثَّرَ في جنبِهِ فقالَ: يا رَسولَ اللَّهِ، لوِ اتَّخذتَ فِراشًا أَوثرَ مِن هذا فقالَ: ما لي ولِلدُّنيا وما لِلدُّنيا وما لي، والَّذي نَفسي بيدِهِ ما مَثَلي ومَثَلُ الدُّنيا إلَّا كَراكبٍ سارَ في يَومٍ صائفٍ فاستَظلَّ تحتَ شَجرةٍ ساعةً من نَهارٍ ثمَّ راحَ وترَكَها
“Umar bin Khattab datang ketika beliau sedang tidur di atas tikar yang membuat bekas pada kulit beliau di bagian sisi. Sontak Umar pun berkata: “Wahai Nabi Allah! Andaikan engkau menggunakan permadani tentu lebih baik dari tikar ini”. Maka beliau pun bersabda: “Apa urusanku terhadap dunia? Permisalan antara aku dengan dunia bagaikan seorang yang berkendaraan menempuh perjalanan di siang hari yang panas terik, lalu ia mencari teduhnya di bawah pohon beberapa saat di siang hari, kemudian ia istirahat di sana lalu meninggalkannya”
(HR. At Tirmidzi 2/60, Al Hakim 4/310, Ibnu Majah 2/526. dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 1/800). source
Kisahnya saat itu Umar Bin Khattab melihat bekas tikar pada kulit Rasulullah. Saking sederhananya, Beliau tidak memaksakan diri untuk punya permadani karena ya dunia ini hanya tempat singgah. Pakai dan nikmati yang kita memang sanggupi. Tidak perlu gengsi dan iri melihat orang lain, lantas ingin juga. Tidak semua yang kita inginkan baik untuk kita. Bukan tidak boleh ya hanya saja harus digaris bawahi tidak memaksakan diri.
Kisahnya saat itu Umar Bin Khattab melihat bekas tikar pada kulit Rasulullah. Saking sederhananya, Beliau tidak memaksakan diri untuk punya permadani karena ya dunia ini hanya tempat singgah. Pakai dan nikmati yang kita memang sanggupi. Tidak perlu gengsi dan iri melihat orang lain, lantas ingin juga. Tidak semua yang kita inginkan baik untuk kita. Bukan tidak boleh ya hanya saja harus digaris bawahi tidak memaksakan diri.
Banyak manfaatnya jika kita hidup sederhana, diantaranya:
1. Mengurangi stress finansial
2. Bebas riba/utang konsumtif
3. Mencapai apa yang diprioritaskan
Apakah kita memakai konsep frugal living atau tidak, bukan masalah. Yang penting kita memakai konsep hidup sesuai syariat Islam !
Semoga bermanfaat ^^
Comments
Post a Comment