Little Article About
Reading by SyaharaNiyya
Membaca adalah napasku. Aku bisa mati tanpa membaca. Ia merupakan rutinitas
yang selalu dapat dilakukan dimanapun, kapanpun, dalam kondisi apapun. Mengucap Kalimatullah dengan ikhlas sebanding dengan mengingat
Allah karena saat mengingat-Nya kita akan membaca asma-Nya yang Agung dan Mulia tersebut dalam pikiran kita. Membaca seperti bagian dari tubuh kita,
organ yang sangat urgent.
Ia harus senantiasa berfungsi sesuai dengan keadaan dan berjalan seoptimal mungkin agar
dapat memenuhi kebutuhan kita. Ia harus sesuai dengan yang seharusnya kalau tidak akan tidak seimbang jadinya.
Apapun bacaannya harus selaras dengan kebutuhan dan kondisi kita. Manfaat membaca sangat banyak bahkan sedikit saja merupakan jendela untuk kita bertemu dengan dunia lain
yang lebih luas. Dengan kata lain membaca adalah gerbang yang
dapat menghantarkan kita kearah masa depan dan dari ketidaktahuan menjadi tahu dan ingin semakin tahu terhadap hal-hal lainnya.
Karena pada dasarnya ilmu dan informasi itu perlu dibaca dan dikembangkan.Membaca adalah awal dari
proses belajar dan tiada akhir dari membaca. Setelah kita dapat membaca,
seumur hidup kita akan terus butuh membaca akan segala hal yang
berkaitan dengan hidup kita atau pun yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan kita.
Bisa jadi membaca menjadi hobby kita dengan kita sadari akan adanya rasa itu. Tapi di
sisi lain kita juga tidak sadar bahwa kita butuh membaca.
Membaca sekarang bukan hanya dari buku. Kita dapat membaca dari sumber lain. Short
Message service atau sms, kerap kali kita lupa.Bahwa itu berupa bacaan yang butuh di
baca. Media massa elektronik, email, facebook, twitter, blog,dan lainnya juga adalah sumber bacaan sehari-hari kita. Kini Koran,
majalah dan produk dari kertas sudah hampir jarang untuk di sentuh dan di baca.
Apalagi oleh anak muda jaman sekarang. Khususnya untuk yang
benar-benar bacaan. Namun belakangan ini sudah banyak juga gerakan-gerakan cinta membaca
yang digalakkan. Karena generasi yang
cerdas tidak akan terbentuk tanpa cintanya dia akan ilmu dari apa yang ia baca. Ada kata
bijak yang berisi; pikiran seseorang itu sesuai dengan apa yang kerap ia baca. Hal
ini dapat berpengaruh sangat besar. Bila kita perhatikan, orang yang
suka dan sering membaca, akan tampak sekali bedanya dengan orang yang
malas dan jarang membaca bacaan. Mungkin dalam hidupnya membaca adalah satu hal yang
hanya sekilas dan memang sudah lumrah terjadi. Nah,
kalau demikian untuk apa kita susah-susah belajar membaca waktu kita masih kecil dulu?
Saya berniat agar teman-teman yang membaca artikel singkat ini,
kembali menyadari pentingnya membaca dalam hidup kita. Dan pentingnya bacaan yang
bermutu dalam mengembangkan wawasan kita. Bukankah orang yang open minded
itu akan tampak lebih keren dibandingkann yang hanya bermodal kan paras?Saat di pentas dan ia
di suruh berbicara di depan umum ia akan mati kutu karena dasarnya ia tidak tahu banyak hal.
Sedangkan orang yang biasa-biasa saja bila ia rajin membaca dan wawasannya luas,
ia akan mudah bergaul dan menyambung pembicaraan yang bermutu. Buat teman-teman
yang memang sudah hobby membaca, kiranya sama dengan saya. Ayo kita kembangkan
hobby positif ini. Selalu dan rajinlah memperbaharui ilmu dan wawasan agar ide
dan kreatifitas mudah mendekati kita saat kita menginginkannya.
Saya suka membaca dalam keadaan apapun. Kecuali saat tidur.xixixi^^
Ada beberapa tips dari saya untuk teman-teman semua, agar
awet dalam membaca, karena kadang pasti ada jenuhnya saat kita membaca.
Ketika kita benar-benar kehilangan minat untuk membaca,
sadarlah bahwa kita akan tertinggal kereta peradaban. Beberapa kiat tersebut, yakni:
Perhatikanlah perasaan dan mood kita.
Jangan sesekali memaksakan diri karena untuk lain
waktu berikutnya kita akan merasa ogah membaca. Lihatlah perasaan kita saat itu.
Sesuaikan lah jenis bacaan kita dengan mood kita. Contohnya;
bila kita sedang penat jangan malah mengambil buku bacaan yang berat. Ambil saja buku atau majalah
yang dapat kita baca tanpa terlalu banyak berpikir keras. Karena itu akan tetap membuat
hobby membaca kita tersalurkan.
Posisi kita saat membaca, adalah sesuai yang
kita suka. Agar
kita tidak jenuh kita bebas memilih mau bagaimana posisi kita untuk membaca.
Sambil tiduran oke-oke saja, sambil duduk tentu lebih baik.
Bila kita memang suka membaca sambil tiduran,
kita tetap harus memperhatikan tulang punggung kita dan atur cahaya lampu.
Jangan sampai posisi itu membuat kita semakin tidak nyaman.
Misalnya badan jadi pegal-pegal atau mata jadi sakit karena pencahayaan yang redup.
Bila kita suka membaca dengan posisi duduk, duduklah dengan posisi nyaman dengan tulang punggung tetap lurus dan relaks..^^
Comments
Post a Comment