Saya lagi sangat mood menulis tentang dagang. Dunia dagang
alias jual beli selalu saja ramai disambangi masyarakat. Karena kita tidak akan
dapat memenuhi kebutuhan hidup tanpa peristiwa jual beli. Minimal barter lah
ya, tapi kan tetap saja jual beli namanya. Walaupun kita punya kbun berhektar2
tp tetap saja kalau mau gadget kaya hape, pasti beli mana ada buat sendiri. Nah
manusia memang makhluk sosial ya. Ga bisa lepas dari peran serta orang lain. So,
sadarilah itu sejak kini, jangan hanya mementingkan ego sendiri dan menganggap
orang lain itu ga berguna. Hal itu adalah barang haram. Setiap orang dilahirkan
sesuai dengan tujuan penciptaannya. Selain untuk beribadah orang diciptakan
brguna contohnya sebagai guru, tukang jahit, tukang becak, dokter, pedagang dan
lainnya. Selama smua itu halal, kita sama. Sama2 manusia ciptaan Allah SWT. Perlu
beraktifitas dan bergaul bersama lingkungan sosial alias masyarakat luas.
Masalah dagang yang ingn saya bahas di sini adalah
bagaimana menciptakan pembeli dalam jumlah besar dan mereka menjadi
ketergantungan terhhadap kita si penjual. Hapus kata drugs dari memoar anda. Saya
tidak akan menjual hal2 berbau haram selama masih berakal. Allah telah
memberikan saya akal yakni kesadaran penuh bahwa drugs sangat amat merusak dan
tidak pantas diperjual belikan seminimal apapun. Barang yang menjadikan orang
ketergantungan toh bukan hanya drugs atau NARKOBA dan sejenisnya, banyak lagi. Itulah
yang sedang menggelitiki otak saya saat ini. Saat ini saya sedang mulai dengan
menjual makanan untuk sarapan pagi teman2 di kampus. Tapi saya lihat kok itu
belum menjadi sebuah rutinitas pasti. Berarti masih banyak hal lain. Kira2 apa
ya yang dapat membuat kita menggunakan sesuatu itu secara kontinu dan pasti? Atau
ada hal lain dari jualan itu yang dapat mengalihkan orang utk tdk membeli scara
kontinu? Saya pikir mungkin karena barang dagangan saya tidak ganti2 alias itu2
saja, makanya mereka kadang beli kadang ngga. Tapi alhamdulillahnya mereka
bergantian membelinya. Kadang yg beli hari ni besok tdk beli, yang tdk beli
hari ni besok beli. Saya sangat menghargai dan tidak memaksa konsumen. Saya bhkan
memercayakan pembayarannya secara jujur. Mereka boleh makan dagangan saya
terlebih dahulu sebelm bayar. Dan itu hingga saat ini masih berjalan. Tidak ada
problem serius sampai saya defisit atau nomblok. Saya tidak pernah begitu. Mungkn
yang paling miris adalah beberapa dagangan itu tdk laris. Itu saja. Rasanya mubazir
karena saya memang tidak ngefans berat dengan makanan. Saya suka makan kalau
benar2 merasa butuh. That’s why i never be big. Ziziizi :D
Saya menjual risol buatan bude yang bahannya di kasih
susu bubuk. Rasanya enak dan gurih, serta bakwan yang banyak ebi(udang halus)nya.
Dan tak lupa nasgor plus plus special pake telor. Hahah saya pikir cukup lah
utk sarapan mahasiswa tiap pagi, minimal teman sekelas dan sekitarnya. Mengapa kurang
laris, bisa jadi karena advertising yang belum memadai. Saya akan mencari cara
agar dagangan saya laris, dapat keuntungan berlipat, teman2 kenyang dan sehat,
serta dengan jalan yang jujur.
TRUST
ME, ITS WORK !
Comments
Post a Comment