Simak cerita berikut;
Suatu hari di kelas, guru menyuruh semua murid memperhatikannya saat menjelaskan materi pelajaran. Guru tersebut tiba-tiba memanggil seorang murid untuk mengerjakan soal di papan tulis. Lalu murid tsb tdk bsa mengerjakannya. Guru lantas marah2 dan membentak murid itu di dpn tman2nya.
.
Sampai di sini, coba jawab pertanyaan di bawah:
Bagaimanakah perasaan(emosi) murid?
Sy yakin pasti ketakutan dan malu shg bisa saja ia marah dg guru tsb dlm hatinya.
.
Apakah ia bisa mengerjakan soal dan belajar dg baik saat itu?
Sy yakin TIDAK.
.
.
Mengapa mengetahui perasaan(emosi) anak sangat penting dalam proses belajar mengajar?
.
Sebagai informasi, otak kita secara umum terbagi menjadi 3 bagian yakni :
1. Limbik
2. Batang otak
3. Korteks
.
Berikut penjelasannya:
.
1. Limbik dikenal sebagai tempat memori jangka panjang dan pusat emosi (positif dan negatif). Apabila anak sedang berada dalan emosi positif atau dalam kondisi aman, nyaman, dan merasakan suasana yg menyenangkan maka sistem limbiknya akan bekerja dengan baik. Saat kondisi begitu anak dapat belajar dengan baik. Memori (positif maupun negatif) yang tersimpan dalam sistem limbik juga akan membentuk karakter anak karena secara tidak sadar dia akan mempraktekkan apa yang ada dalam limbiknya tersebut. Maka perlu kita ketahui jika dalam limbik banyak masukan memori positif, anak akan mengeluarkan hal yg positif juga. Sebaliknya jika dalam limbik banyak memori negatif, anak akan mengeluarkan hal yg negatif juga. Dan utk menghapus memori yg masuk ke dlm limbik scr normal perlu wktu puluhan tahun. Namun tdk ada salahnya mulai memperbaikinya dari sekarang.
.
2. Batang otak dikenal sebagai wahana pertahanan dan perlawanan. Apabila anak dalam keadaan tertekan, takut, dan terancam, maka hanya batang otak inilah yang bekerja dan bagian otak lain tidak dapat bekerja. Dengan begitu saat kondisi ini anak tidak dapat belajar dengan baik. Singkatnya dengan kasus di atas tadi, murid tdk dpt belajar karena faktor takut dan malu shg batang otak akan "nyala" dan tertutuplah bagian otak lain yg membuatnya tdk dpt menerima pelajaran dg baik bahkan yg ada dlm otaknya ttg pelajaran tsb hanyalah memori negatif ttg kemarahan. Dan bentuk otak bertahan dg tidak menyukai pelajaran tsb. Jika pun anak mau belajar itu pun karena terpaksa dan biasanya hanya dlm jangka wktu singkat selanjutnya ia akan mudah lupa.
.
3. Korteks dikenal sebagai tempat berpikir dan bagian kerja sekolah. Bagian ini adalah pusat untuk bepikir dan merupakan tempat memori jangka pendek atau tempat proses berpikir ttg pelajaran. Jika sistem limbik menerima perasaan nyaman/menyenangkan, maka lapisan ini dapat berfungsi secara baik. Jika tdk, maka ia tdk dpt sama sekali berpikir.
.
Kembali jika kasus seperti di atas, sebaiknya guru tdk perlu marah dan jelaskan saja kembali apa yg belum dimengerti murid. Dan buat konsekuensi jika ia tidak memperhatikan, akan diminta utk mengerjakan apa atau dalam bentuk apa.
.
Oleh: Nia Nurul Syahara
.
.
Semoga bermanfaat. ❣
.
Bagi orang tua yang baru atau akan memiliki anak, tentu perlu memikirkan panggilan apa yang akan diajarkan kepada anaknya kelak. Panggilan dari anak kepada orang tua pastinya sangat bermakna. Namun di Indonesia panggilan anak kepada orang tua tidaklah rumit dan mempunyai makna umum. Panggilan dari anaknya berarti beliau tersebut merupakan bapak atau ibu dari anak ya ng memanggil. Contohnya: Bapak - Ibu, Ayah - Ibu, Ayah - Bunda, Papa - Mama, Papi - Mami, dll. Karena di Indonesia mayoritas muslim dan Bahasa Arab sangat populer, maka tidak jarang panggilan anak kepada orang tua dibiasakan menggunakan Bahasa Arab seperti Abi - Ummi. Namun banyak penggunaannya digeneralisir menjadi umum seperti layaknya Ayah - Ibu, padahal sejatinya panggilan tersebut adalah bahasa orang yang artinya akan berbeda jika tidak dilandasi ilmu. Berikut sy berupaya memberikan keterangan sekilas tentang perbedaan panggilan anak kepada orang tua dalam Bahasa Arab. Abu اب Untuk menunjukkan penghormatan kepada ...
Comments
Post a Comment