Tulisan ini merupakan cuplikan kisah beratnya ujian sahabat Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihu wasallam yang bernama Abdullah Bin Hudzafah dalam memegang kuat Imannya.
Berikut kisahnya yang dituturkan Syaikh Khalid (Jazahumullahu khayran).
Kaisar kerajaan Romawi sedang berdiri mengamati bagaimana pasukan muslimin berperang. Sang kaisar heran dengan jumlah sedikit bagaimana mereka bisa pergi dari jazirah Arab padahal dahulu mereka kaum yang tidak memakai sendal dan pakaian.
Lalu menghadapi negara adidaya Romawi yang menguasai wilayah Eropa Timur, Turki, Syam, Palestina, Yordania, Mesir, Utara Afrika.
Negara adidaya Romawi lebih kuat dibanding Persia. Sang kaisar heran dengan dahsyatnya kekuatan dan pertahanan muslimin, padahal jumlah mereka sedikit.
Berikut kisahnya yang dituturkan Syaikh Khalid (Jazahumullahu khayran).
Kaisar kerajaan Romawi sedang berdiri mengamati bagaimana pasukan muslimin berperang. Sang kaisar heran dengan jumlah sedikit bagaimana mereka bisa pergi dari jazirah Arab padahal dahulu mereka kaum yang tidak memakai sendal dan pakaian.
Lalu menghadapi negara adidaya Romawi yang menguasai wilayah Eropa Timur, Turki, Syam, Palestina, Yordania, Mesir, Utara Afrika.
Negara adidaya Romawi lebih kuat dibanding Persia. Sang kaisar heran dengan dahsyatnya kekuatan dan pertahanan muslimin, padahal jumlah mereka sedikit.
Sang kaisar menyuruh,"datangkan dihadapanku tawanan muslim, aku ingin mengenalnya lebih dekat. Bagaimana keadaannya, akalnya, hingga menjadi seperti sekarang."
Pada saat itu yang ditawanan dari pasukan muslimin diantaranya adalah sahabat Nabi Abdullah Bin Hudzafah Radhiallahu 'Anhu, dan kisah ini terjadi pada zaman Khalifah Umar Bin Khattab.
Maka Abdullah Bin Hudzafah didatangkan dalam keadaan diseret dengan rantai. Ia didatangkan ke hadapan sang kaisar romawi.
Sang kaisar memulai percakapan dengannya, lalu iapun terkejut dg kefasihan, logika, keberanian dan keyakinannya.
Sang kaisar menawarkan tawaran yg menggiurkan, "ya Abdullah masuklah nasrani aku akan membebaskanmu. Masuklah nasrani dihadapanku maka kau akan bebas"
Abdullah menjawab, "tidak"
Kaisar berkata,"masuklah nasrani, akan kuberi setengah kerajaanku."
Abdullah menjawab," tidak"
Kaisar berkata, "masuklah nasrani akan kuberi setengah kerajaanku lalu aku nikahkan kau dengan putriku dan aku angkat kau menjadi pembesar dikerajaanku."
Abdullah menjawab,"Demi Allah, seandainya anda memberiku kerajaanmu, lalu kerajaan bapakmu, lalu kerajaan aram, lalu kerajaan ajam, aku tidak akan meninggalkan agamaku."
Kaisar berkata, "baiklah, jika kau menolak tawaranku aku akan membunuhmu."
Abdullah menjawab, "lakukan sesukamu."
Lalu Sang kaisar menyuruh bawahannya untuk menyalibnya dan memanah di sekitar badannya tapi tidak mengenainya hanya untuk menakut-nakutinya. Siapa tau keyakinannya akan luntur. Maka mereka mulai memanah disamping perut dan samping-samping badannya.
Sang kaisar sambil berkata, "masuklah nasrani!"
Akan tetapi Abdullah menolak, "tidak."
Kaisar berkata,"turunkan ia dan jebloskan ia ke penjara jangan beri ia makan dan minum hingga kelaparan."
Mereka lalu memasukkannya ke dalam penjara dan tidak memberi makan.
Ketika ia hampir mati, mereka memberinya daging babi dan segelas khamr. Mereka menggodanya.
Abdullah berkata,"Demi Allah, sungguh Allah mengetahui bahwa aku boleh memakan daging babi dan minum khamr karena keadaan darurat ini. Hanya utk sekedar menguatkan badanku yg lapar dan melepas dahagaku. Akan tetapi aku tidak mau mereka gembira melihatku memakannya."
Akhirnya ia menolak untuk meminumnya dan memakannya.
Sang kaisar diberi tau bahwa ia menolak makanannya.
"Kalau begitu berikan ia makanan yg lezat" kata Sang kaisar.
Maka mereka memberinya makanan lezat yg mubah, dan ia memakannya.
Kemudian mereka mendatangkan wanita paling cantik seantero Romawi. Saking mempesonanya wanita ini, sampai-sampai orang Romawi sangat berhasrat kepadanya.
Lalu wanita tersebut memasuki penjaranya untuk menggodanya dan menawarkan tubuhnya. Wanita itu mulai berlenggak lenggok dihadapan Abdullah Bin Hudzafah sambil menggodanya. Akan tetapi Abdullah acuh terhadap wanita itu tanpa meliriknya.
Wanita itu mengajak bicara menggodanya tapi sia-sia saja, Abdullah tidak menggubrisnya.
Akhirnya wanita itu keluar karena jengkel dan bingung seraya berkata, "kalian memasukkanku ke seorang pria, sumpah aku tidak mengetahui dia itu manusia atau batu? Ataukah aku ini wanita atau pria?"
Ketika kaisar diberitau hal ini ia berkata,"kalau begitu bawa ia kesini untuk kita habisi."
Maka mereka menyiapkan panci besar yg diisi minyak mendidih.
"Turunkan ia perlahan2 ke panci minyak itu" kata Sang kaisar.
Ini pembunuhan paling keji, sebagian orang (psikopat) menikmati cara sadis seperti ini.
"Sebelum dibunuh ia melihat teman-temannya dibunuh dengan cara ini dulu hingga ia merasakan mati seribu kali sebelum ia benar-benar mati."
Maka didatangkan para tawanan muslim dihadapan Abdullah Bin Hudzafah.
Maka tawanan itu dimasukkan satu persatu hingga tulang-tulangnya mengambang dipermukaan minyak yg mendidih.
Tentu sebagai seorang muslim sedih menyaksikan kekejaman ini.
Kaisar berkata,"masuklah nasrani"
Abdullah berkata,"tidak"
Kaisar berkata,"turunkan dia"
Mereka mengikatnya dengan tali lalu menurunkannya perlahan-lahan.
Inilah salah satu kekejaman tersadis ketika seseorang menyaksikan tubuhnya sendiri hancur perlahan-lahan.
Perlahan dari kakinya yang meleleh lalu betis kemudian paha sampai ke kemaluan, yakni mati secara perlahan-lahan.
Maka mereka mulai menurunkan abdullah perlahan-perlahan.
Sampai hawa panas minyak yang mendidih dirasakan Abdullah Bin Hudzafah.
Maka iapun menangis. Orang-orang sedang menunggu-nunggu apa yg akan terjadi. Bawahannya memberitau Sang kaisar bahwa ia menangis.
"Naikkan naikkan, spertiny ia merasa gentar."
Maka Abdullah Bin Hudzafah didatangkan
"Masuklah nasrani" kata kaisar.
Abdullah menjawab," tidak"
Kaisar bertanya," lalu apa yg membuatmu menangis tadi?"
Abdullah menjawab,"aku berharap seandainya aku memiliki 100 nyawa dan semuanya mati di jalan Allah, akan tetapi aku hanya memiliki satu nyawa saja yg mati dan habis begitu saja."
Mendengar jawaban ini Sang kaisar terkejut, karena ini jawaban yg diluar nalar buat kaisar.
Ia berkata,"baiklah kalau begitu, cium saja kepalaku lalu aku akan membebaskanmu."
Lihatlah bagaimana sang kaisar mau merendah sedemikian rupa.
"Muliakan aku walaupun hanya dengan mencium kepalaku saja!" Katanya.
Ditawari seperti ini Abdullah Bin Hudzafah lalu berpikir, "dan juga bebaskan tawanan muslim yg lain! Aku akan mencium kepalamu lalu engkau membebaskan diriku dan juga semua tawanan muslim yg jumlahnya ratusan yg kau tawan."
Kaisar berkata,"ya semua tawanan muslimin, cium kepalaku !"
Sang kaisar ingin kedudukannya selalu hidup, oleh sebab itu ingin dicium kepalanya.
Maka Abdullah Bin Hudzafah mencium kepala Sang kaisar.
Maka Sang kaisar membebaskan dirinya dan semua tawanan muslim.
Akhirnya kabar ini sampai ke khalifah, Amirul Mukminin Umar Bin Khattab.
Siapa yg tak kenal Umar?
Maka Umar menunggu untuk menyambut kedatangannya.
Tatkala Abdullah Bin Hudzafah datang Umar berkata,"sekarang semua orang harus mencium kepala Abdullah Bin Hudzafah."
Maka Umar pun mencium kepala Abdullah Bin Hudzafah.
***
Sang kaisar memulai percakapan dengannya, lalu iapun terkejut dg kefasihan, logika, keberanian dan keyakinannya.
Sang kaisar menawarkan tawaran yg menggiurkan, "ya Abdullah masuklah nasrani aku akan membebaskanmu. Masuklah nasrani dihadapanku maka kau akan bebas"
Abdullah menjawab, "tidak"
Kaisar berkata,"masuklah nasrani, akan kuberi setengah kerajaanku."
Abdullah menjawab," tidak"
Kaisar berkata, "masuklah nasrani akan kuberi setengah kerajaanku lalu aku nikahkan kau dengan putriku dan aku angkat kau menjadi pembesar dikerajaanku."
Abdullah menjawab,"Demi Allah, seandainya anda memberiku kerajaanmu, lalu kerajaan bapakmu, lalu kerajaan aram, lalu kerajaan ajam, aku tidak akan meninggalkan agamaku."
Kaisar berkata, "baiklah, jika kau menolak tawaranku aku akan membunuhmu."
Abdullah menjawab, "lakukan sesukamu."
Lalu Sang kaisar menyuruh bawahannya untuk menyalibnya dan memanah di sekitar badannya tapi tidak mengenainya hanya untuk menakut-nakutinya. Siapa tau keyakinannya akan luntur. Maka mereka mulai memanah disamping perut dan samping-samping badannya.
Sang kaisar sambil berkata, "masuklah nasrani!"
Akan tetapi Abdullah menolak, "tidak."
Kaisar berkata,"turunkan ia dan jebloskan ia ke penjara jangan beri ia makan dan minum hingga kelaparan."
Mereka lalu memasukkannya ke dalam penjara dan tidak memberi makan.
Ketika ia hampir mati, mereka memberinya daging babi dan segelas khamr. Mereka menggodanya.
Abdullah berkata,"Demi Allah, sungguh Allah mengetahui bahwa aku boleh memakan daging babi dan minum khamr karena keadaan darurat ini. Hanya utk sekedar menguatkan badanku yg lapar dan melepas dahagaku. Akan tetapi aku tidak mau mereka gembira melihatku memakannya."
Akhirnya ia menolak untuk meminumnya dan memakannya.
Sang kaisar diberi tau bahwa ia menolak makanannya.
"Kalau begitu berikan ia makanan yg lezat" kata Sang kaisar.
Maka mereka memberinya makanan lezat yg mubah, dan ia memakannya.
Kemudian mereka mendatangkan wanita paling cantik seantero Romawi. Saking mempesonanya wanita ini, sampai-sampai orang Romawi sangat berhasrat kepadanya.
Lalu wanita tersebut memasuki penjaranya untuk menggodanya dan menawarkan tubuhnya. Wanita itu mulai berlenggak lenggok dihadapan Abdullah Bin Hudzafah sambil menggodanya. Akan tetapi Abdullah acuh terhadap wanita itu tanpa meliriknya.
Wanita itu mengajak bicara menggodanya tapi sia-sia saja, Abdullah tidak menggubrisnya.
Akhirnya wanita itu keluar karena jengkel dan bingung seraya berkata, "kalian memasukkanku ke seorang pria, sumpah aku tidak mengetahui dia itu manusia atau batu? Ataukah aku ini wanita atau pria?"
Ketika kaisar diberitau hal ini ia berkata,"kalau begitu bawa ia kesini untuk kita habisi."
Maka mereka menyiapkan panci besar yg diisi minyak mendidih.
"Turunkan ia perlahan2 ke panci minyak itu" kata Sang kaisar.
Ini pembunuhan paling keji, sebagian orang (psikopat) menikmati cara sadis seperti ini.
"Sebelum dibunuh ia melihat teman-temannya dibunuh dengan cara ini dulu hingga ia merasakan mati seribu kali sebelum ia benar-benar mati."
Maka didatangkan para tawanan muslim dihadapan Abdullah Bin Hudzafah.
Maka tawanan itu dimasukkan satu persatu hingga tulang-tulangnya mengambang dipermukaan minyak yg mendidih.
Tentu sebagai seorang muslim sedih menyaksikan kekejaman ini.
Kaisar berkata,"masuklah nasrani"
Abdullah berkata,"tidak"
Kaisar berkata,"turunkan dia"
Mereka mengikatnya dengan tali lalu menurunkannya perlahan-lahan.
Inilah salah satu kekejaman tersadis ketika seseorang menyaksikan tubuhnya sendiri hancur perlahan-lahan.
Perlahan dari kakinya yang meleleh lalu betis kemudian paha sampai ke kemaluan, yakni mati secara perlahan-lahan.
Maka mereka mulai menurunkan abdullah perlahan-perlahan.
Sampai hawa panas minyak yang mendidih dirasakan Abdullah Bin Hudzafah.
Maka iapun menangis. Orang-orang sedang menunggu-nunggu apa yg akan terjadi. Bawahannya memberitau Sang kaisar bahwa ia menangis.
"Naikkan naikkan, spertiny ia merasa gentar."
Maka Abdullah Bin Hudzafah didatangkan
"Masuklah nasrani" kata kaisar.
Abdullah menjawab," tidak"
Kaisar bertanya," lalu apa yg membuatmu menangis tadi?"
Abdullah menjawab,"aku berharap seandainya aku memiliki 100 nyawa dan semuanya mati di jalan Allah, akan tetapi aku hanya memiliki satu nyawa saja yg mati dan habis begitu saja."
Mendengar jawaban ini Sang kaisar terkejut, karena ini jawaban yg diluar nalar buat kaisar.
Ia berkata,"baiklah kalau begitu, cium saja kepalaku lalu aku akan membebaskanmu."
Lihatlah bagaimana sang kaisar mau merendah sedemikian rupa.
"Muliakan aku walaupun hanya dengan mencium kepalaku saja!" Katanya.
Ditawari seperti ini Abdullah Bin Hudzafah lalu berpikir, "dan juga bebaskan tawanan muslim yg lain! Aku akan mencium kepalamu lalu engkau membebaskan diriku dan juga semua tawanan muslim yg jumlahnya ratusan yg kau tawan."
Kaisar berkata,"ya semua tawanan muslimin, cium kepalaku !"
Sang kaisar ingin kedudukannya selalu hidup, oleh sebab itu ingin dicium kepalanya.
Maka Abdullah Bin Hudzafah mencium kepala Sang kaisar.
Maka Sang kaisar membebaskan dirinya dan semua tawanan muslim.
Akhirnya kabar ini sampai ke khalifah, Amirul Mukminin Umar Bin Khattab.
Siapa yg tak kenal Umar?
Maka Umar menunggu untuk menyambut kedatangannya.
Tatkala Abdullah Bin Hudzafah datang Umar berkata,"sekarang semua orang harus mencium kepala Abdullah Bin Hudzafah."
Maka Umar pun mencium kepala Abdullah Bin Hudzafah.
***
Opini penulis:
Sungguh kisah ini menggugah hati. Bila kita bandingkan dengan muslim zaman sekarang banyak yang terbalik. Beberapa muslim lebih memilih untuk murtad (meninggalkan Islam) demi kesenangan dunia.
Semoga Allah selalu menjaga kita dan seluruh muslimin agar tetap istiqamah dalam iman Islam.
Aamiin Allahumma aamiin.
Comments
Post a Comment