Skip to main content

A postpartum story

Today is exactly 49 days postpartum after i delivered my son last month. Mau cerita sedikit untuk berbagi rasa hehe. Campur baur banget postpartum anak ketigaku ini, keinget kayak kata-kata mbak taylor swift yaitu happy free confused and lonely at the same time. "Happy" karena punya anak merupakan anugerah yang sangat besar buatku (alhamdulillah bini'matihi tatimmusshalihat). Bersyukur punya anak lagi; sehat, sempurna, masyaaAllah tabarakallah. He is more than i ever expected. There is no reason to be unhappy. I am seriusly excited and glad. Imo, having children is an achivement. Dikala orang sibuk dengan achivement duniawi (boleh2 aja sih), menurutku punya anak juga pencapaian dimana aku bisa berjuang dan mendapatkannya agar aku bisa mengasuh dan mendidiknya untuk bekalku di akhirat insyaAllah. Bukan tujuannya tapi prosesnya. Ya proses tersebut yang dinilai walaupun ujungnya atau hasilnya juga poin penting. Pokoknya bahagiaaa punya anak2 itu kita jadi punya banyak cara untuk tertawa, merasa suka cita, bangga dan berarti. "Free" tentu karena akhirnya bisa ketemu dan memeluk bayi yang sudah 9 bulan di dalam kandungan. Tadinya kemana mana harus dibawa. Mostly ga tau gimana keadaannya di perut. Walaupun tiap bulan kontrol USG kadang tetap aja harap harap cemas tentang si debay. Pas udah di akhir trimester itu perut kaya balon yang menanti diletusin. Lil bit heavy yeah. Apalagi saat gelombang cinta bergejolak, lumayan. Now i am free, he was out. Alhamdulillah. "Confused" maksudnya being new parent, -again- pastilah menyisakan tanya walaupun udah pernah ngalamin hal serupa. Misalnya bayi nangis malam2, ya secara kognitif kita tau bisa jadi ini dia lagi grow spurt, purple crying, wonder week, atau apalah (selain kebutuhan dasarnya) tapi pas diuji eh kitanya panik dan bingung harus gimana berbuat apa. Itu tentang si bayi ya belum lagi masalah si ibu nih, misalnya nifas lewat dari 40 hari aja bikin kita bingung padahal ternyata itu wajar dan normal asalkan tidak ada tanda2 perdarahan atau penyakit lain. Postpartum kali ini jujurly aku merasa confused membagongkan terutama ketika anak yang gedean lagi tantrum nangis kejer eh adek bayinya juga nangis seirama. Ya Allah.. sabar2.. Jadi ya aku mesti sedia salonpas sama paracetamol. Wkwk "Lonely" ya tau lah keadaan aku lagi fighting banget ini karena si icin alias zauji sedang diluar kota untuk meneruskan cita cita (kita). Oiya please jangan ada backsound 'pergilah kasih kejarlah keinginanmu..selagi masih ada waktu..' xixixi -peace- Kenapa kita seyakin itu LDM (walau ini tidak mudah ferguso). Intinya kita berdoa semoga kelak kita punya ilmu yang mumpuni. Back to lonely yang kerapkali ada, gimana sih ya bilangnya. Kadang aku udah kecapean jadi kayaknya banyakan istirahatnya daripada kesepiannya. Thanks to internet and sosmed. But so sorry for lastest network, voice call in whatsapp really not recommended. Huhu. Kepergian si icin sungguh membuatku mengsedih because your attending make me can't pretend that you are so meaningful to me, priceless. Hope our goals gonna be reached and all the time we sacrified gonna be happy ending. Aamiin. Konten ini penuh dengan curhat. Mohon maaf.. Tapi semoga bisa ada hikmah dan pelajarannya ya buat yang baca!

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan panggilan Abu, Abi, Buya, dan Abati dalam Bahasa Arab

Bagi orang tua yang baru atau akan memiliki anak, tentu perlu memikirkan panggilan apa yang akan diajarkan kepada anaknya kelak. Panggilan dari anak kepada orang tua pastinya sangat bermakna. Namun di Indonesia panggilan anak kepada orang tua tidaklah rumit dan mempunyai makna umum. Panggilan dari anaknya berarti beliau tersebut merupakan bapak atau ibu dari anak ya ng memanggil. Contohnya: Bapak - Ibu, Ayah - Ibu, Ayah - Bunda, Papa - Mama, Papi - Mami, dll. Karena di Indonesia mayoritas muslim dan Bahasa Arab sangat populer, maka tidak jarang panggilan anak kepada orang tua dibiasakan menggunakan Bahasa Arab seperti Abi - Ummi. Namun banyak penggunaannya digeneralisir menjadi umum seperti layaknya Ayah - Ibu, padahal sejatinya panggilan tersebut adalah bahasa orang yang artinya akan berbeda jika tidak dilandasi ilmu. Berikut sy berupaya memberikan keterangan sekilas tentang perbedaan panggilan anak kepada orang tua dalam Bahasa Arab. Abu اب Untuk menunjukkan penghormatan kepada

Pengalaman Bekam Sembuhkan Sakit Kepala

Bekam atau hijamah merupakan salah satu pengobatan yang dianjurkan Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam. Caranya yakni dengan menyayat atau menusukkan jarum ke kulit dan setelah itu ada cup penyedot sehingga darah kotor yang mengandung racun keluar. Beberapa waktu lalu saya dan kakak ipar melakukan bekam. Seorang akhwat yang merupakan teman pengajian kami yang menjadi terapis bekamnya. Disini saya akan menceritakan pengalaman tersebut dan bagaimana tubuh saya rasakan saat bekam. Singkat cerita saya sering sakit kepala dan lumayan sering migrain di sebelah kanan. Pengobatan secara kedokteran sudah dilakukan sampai masuk ruang radiologi untuk CT Scan dan MRI dijalani. Hasilnya alhamdulillah tidak terlalu serius. Hanya ada swelling hemishper cerebri kanan dan sinusitis. Saya teringat untuk bekam agar bisa sembuh dan memiliki kesehatan lebih baik lagi. Sedikit menyesal karena terkesan agak lambat menyadari bahwa bekam yang merupakan sunnah untuk ikhtiar sembuh dari berbagai penyakit mal

Komite Pemilihan Raya Mahasiswa(KPRM)

KPRM adalah suatu keanggotaan yang sangat penting untuk mengelola sistem demokrasi dalam hal pergantian pengurus organisasi seperti Badan Mahasiswa. Kali ini KPRM yang dimaksud yakni dalam pergantian pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan(HMJ). Kedengarannya sangat simple. Hanya mengurus pemilihan ketua dan wakil ketua HMJ. Tapi tidak saat anda sudah masuk ke dalamnya. Kita sebagai anggota KPRM wajib tidak berpihak kepada calon manapun. Seperti miniatur Komisi Pemilihan Umum(KPU) yang ada dalam pemerintahan negara kita. Kita akan merasakan kebersamaan dengan mahasiswa kelas lain yang baru saja kita kenal. Harus ada chemistry antara semua anggota agar timbul keterbukaan satu sama lain dalam penilaian atas calon ketua dan wakil ketua. Bukan chemistry untuk jatuh cinta antara dua insan berlainan gender, namun lebih pada rasa kekeluargaan. Dibutuhkan kepercayaan yang seutuh-utuhnya. Sesama anggota KPRM wajib merahasiakan segala keputusan yang telah diambil sampai waktunya tiba. Kerjasama un