Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2023

Memunculkan Negarawan Sejati Melalui Pembangunan Kepribadian

Negara itu tergantung pada siapa pemimpinnya. Sedikit banyak atau secara keseluruhan. Semua kita yang dapat berpikir niscaya tidak bisa menolak kelaziman ini. Seperti jasad, tubuh seseorang atau individu manusia, tergantung pada pemimpin dalam dirinya. Singkatnya, diri ini mau apa, dibawa kemana dan bagaimana sesuai dengan tujuan yang ada di "hati" masing-masing.  Dengan begitu hati adalah pemimpin tubuh ini. Jika hati baik, maka baiklah segala urusan maupun jasad ini. Sedangkan bila hati rusak maka rusak pula seluruh tubuh. Kata pepatah jangan sampai karena  setitik rusak susu sebelanga. Sebagaimana disampaikan dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka

Powerful Family Bonding Begin From Home

Jika kita menginginkan sebuah bangungan yang kokoh dan megah tentu kita harus menguatkan pondasinya. Seperti sebuah pohon yang tahan dan mudah tumbang saat ada angin kencang, tentulah akarnya pasti benar-benar menghujam kuat ke bumi. Begitulah jika kita ingin umat kita kembali berjaya seperti pada masa-masa emas umat Islam, mempunyai ketahanan dari ancaman luar pun bisa menanggulangi ancaman dari dalam. Dengan begitu hendaknya kita harus menguatkan komponen terkecil umat ini dulu yakni ikatan keluarga di setiap rumah. Powerful family bonding istilahnya. Bagaimana ikatan atau hubungan antara suami dengan istri, hubungan antara anak dengan orang tua, dan hubungan diantara saudara. Serta yang paling utama adalah hubungan hamba dengan Rabb-nya. Menguatkan bonding/ikatan antara anggota dalam keluarga, bukan hal yang mudah. Banyak keluarga yang terlihat bahagia di luar namun ternyata rapuh. Akidahnya bengkok, tak paham agama, mudah goyah karena iman tak di dada. Maksiat mera