Pagi ini aku tidak se-fit kemarin. MasyaaAllah tabarakallah, ada suami siaga yg ashiapp membantu mengurus si bayik.
Usai memandikannya aku ijin istirahat sama pak boss biar beliau yg ajak bayik main main.
Time passed,
Alhamdulillah aku udah aga enakeun.
Aku lihat bayik yg setengah hari ini sama buyanya. Wow. Alhamdulillah. Syukurlah dia bahagia dan jelas 'dequil'.
Bukannya ga berani kotor itu baik,
Tp jiwa ini pasti risih melihat hal hal yang kotor.
Langsunglah si bayik digantiin bajunya, popoknya, dan dibersihin badannya dikit dikit. Termasuk mukanya yang khas bayik itu. Lutju sih tp itu hidungnya butuh dicongkel pakai cotton bud bro!
Baiklah, kubersihkan dan jelas dia ga nyaman. Dorong dorong balik badan. Bla bla bla.
Well,
Segitu aja yang penting not like previous.
Etapi dia kok tertarik banget sama cotton bud yg notabenenya udah sering dilihat ini. Padahal ukurannya kecil, udah dipakai ya harus dibuang. Then, i did. I threw it.
He cried. Why?
I didnt have any idea.
It was messy, rite?
There're so many games and plays we could do, nak.
Aku tenangkan dia dan yakinkan dia untuk:
Hal yang harus kita buang ya dibuang, dear.
Dan setelah kejadian itu aku simply mikir, tidakkah kita jg harus seperti itu. Hal negatif, kesalahan2, and all of unimportant things harus dibuang guys, bukan ditangisi apatah diambil lagi. What?jorky amat!hehe
Semoga berfaedah 😁
#30haribercerita
#30HBC2001
@30haribercerita
Comments
Post a Comment