Berikut sebagian cuplikan kandungan surah al kahfi tentang pemuda pemuda penghuni gua;
Janganlah engkau (wahai rasul), menyangka bahwa sesungguhnya kisah para penghuni gua itu dan batu pualam yang tertulis di atasnya nama-nama mereka termasuk tanda-tanda Kami yang menakjubkan lagi aneh. sebab, penciptaan langit dan bumi dan segala isinya lebih menakjubkan dari kisah itu.
Ingatlah (wahai rasul) ketika sejumlah pemuda yang beriman kepada Allah mencari tempat berlindung ke dalam gua, karena takut menghadapi fitnah dari kaum mereka yang dilancarkan kepada mereka dan paksaan terhadap mereka untuk menyembah berhala-berhala. Mereka berkata, ”wahai tuhan kami, berikanlah kepada kami rahmat dari sisiMu untuk meneguhkan kami dengannya dan melindungi kami dari keburukan. Dan mudahkanlah bagi kami jalan yang benar yang mengantarkan kami untuk melakukan apa yang Engkau cintai, sehinga kami menjadi manusia-manusia yang lurus, bukan orang-orang yang sesat.
Maka Kami lemparkan kepada mereka tidur yang nyenyak sehingga mereka berdiam di sana dalam jangka waktu yang lama.
Kemudian kami bangunkan mereka dari tidur mereka, untuk Kami tampakan kepada manusia apa yang telah Kami ketahui sejak azali, sehingga jelas perbedaan pihak mana dari dua pihak yang saling berbeda pendapat yang lebih tepat dalam menghitung; apakah mereka tinggal selama sehari, atau hanya sebagian hari saja, ataukah dalam waktu yang lama.
Kami akan menceritakan kepadamu (wahai rasul), berita tentang mereka dengan benar. Sesungguhnya para penghuni gua itu adalah para pemuda yang beriman kepada tuhan mereka dan menyambut seruanNya dan Kami menambahkan mereka petunjuk dan keteguhan di atas kebenaran.
Dan Kami kokohkan hati mereka dengan iman dan Kami kuatkan tekad mereka dengannya ketika mereka berdiri di hadapan raja kafir yang mencela mereka karena enggan menyembah berhala-berhala. Mereka berkata kepadanya. ”Rab kami yang kami sembah adalah tuhan yang menguasai langit dan bumi. Kami tidak akan sekali-kali menyembah sembahan selainNya. jika kami mengatakan ucapan yang lain, maka kami sungguh telah mengucapkan kata-kata yang melenceng lagi jauh dari kebenaran. ”
Kemudian sebagain mereka berkata kepada sebagian yang lain, ”kaum kita telah mengambil sesembahan-sesembahan selain Allah bagi mereka. Mengapa mereka tidak mengemukakan dalil yang jelas atas penyembahan mereka (terhadap berhala-berhala) itu? Siapakah yang lebih parah tindakan kezhalimannya daripada orang yang mengada-adakan kedustaan atas nama Allah dengan menisbatkan sekutu kepadaNya dalam ibadah kepadaNYa?”
Dan ketika kalian meninggalkan kaum kalian dengan membawa keyakinan kalian dan kalian tinggalkan sesembahan-sesembahan mereka sembah, kecuali beribadah kepada Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua yang berada di gunung untuk beribadah kepada tuhan kalian semata, niscaya tuhan kalian akan melimpahkan sebagian rahamatNya bagi kalian, sehingga Dia meliputi kalian dengannya di dunia dan akhirat dan memudahkan urusan-urusan kalian yang bermanfaat bagi kalian dalam kehidupan kalian yang terkait dengan sebab-sebab mencari penghidupan.
maka ketika mereka melakukannya, Allah melemparkan tidur pada mereka dan melindungi mereka. Dan engkau lihat (wahai orang yang menyiksakan mereka langsung), matahari jika terbit dari arah timur lebih menyorong ke arah kanan dari tempat mereka, dan jika terbenam, maka menjauhi mereka ke arah kiri, sedang mereka berada di tempat yang luas di dalam gua. Panasnya terik matahari tidak mengenai mereka, dan udarapun tidak putus dari mereka. Keadaan yang kami kondisikan bagi para pemuda itu termasuk bukti kuasa Allah. Barangsiapa diberi taufik oleh Allah untuk mendapatkan hidayah maka dialah yang di beri taufik menuju kebenaran, dan barangsiapa yang belum dikaruniai taufik oleh Allah untuk itu, maka engkau tidak akan menemukan baginya seorang penolong yang akan menuntutnya menuju kebenaran. Sebab pemberian taufik, atau di biarkan jauh dari hidayah hanya di tangan Allah semata.
dan kamu (wahai orang yang menyaksikan langsung) akan mengira para penghuni gua itu dalam keadaan terjaga, padahal mereka faktanya tertidur. Kami terus memantaui mereka dengan penuh perhatian. Saat tidur, kami sesekali membolak-balikan mereka ke arah kanan dan sesekali kearah sisi kiri; agar permukaan tanah tidak merusak tubuh mereka. Dan anjing mereka yang menemani mereka membentangkan dua lengannya di pelataran depan gua. Seandainya engkau melihat mereka langsung niscaya engkau bebalik lari dari mereka, dan engkau akan dipenuhi rasa ketakutan.
Dan sebagaimana Kami telah mencurahkan kenikmatan kepada mereka dan menjaga mereka dalam masa yang panjang tersebut, Kami bangunkan mereka dari tidur mereka dalam bentuk fisik semula tanpa ada perubahan sedikitpun. Agar sebagian mereka bertanya kepada sebgaian yang lain, ”berapa lama waktu kita tinggal tidur di sini?” sebagain mereka berkata, ”kita tingggal selama sehari atau sebagian hari saja.” orang-orang lain yang bingung menentukan masa waktunya mengatakan, ”serahkan pengetahuan itu kepada Allah, karena tuhan kalian lebih mengetahui tentang jangka waktu kita tinggal di sini. Suruhlah salah seorang diantara kalian dengan membawa uang perak kalian ke tengah kota kita dan hendaknya dia melihat siapakah dari penduduk kota yang makanannya paling halal dan paling baik. Maka hendaklah ia membawa bekal makanan darinya untuk kalian, dan hendaklah dia belaku lemah lembut terhadap penjual dalam membelinya supaya kita tetap tidak terbongkar dan keberadaan kita tidak ketahuan. Dan hendaklah ia jangan pernah menceritakan tentang kalian kepada siapaun dari manusia.
Sesungguhnya kaum kalian, jika mengetahui keberadaaan kalian, niscaya mereka akan melempari kalian dengan bebatuan, sehingga merekapun dapat menghabisi kalian atau mengembalikan kalian kedalam ajaran agama mereka, akibatnya kalianpun menjadi orang-orang kafir dan tidak dapat memperoleh keingingan kalian, bila kalian melakukannya, yaitu memasuki surga yang abadi. ”
Sebagaimana Kami telah membuat mereka tidur selama bertahun-tahun yang panjang kemudian kami bangunkan mereka setelah itu, maka Kami singkapkan bagi orang-orang masa itu tentang mereka, setelah penjual menyadari jenis uang dirham yang dibawa oleh utusan mereka. Supaya umat manusai menjadi yakin bahwa sesungguhnya janji Allah untuk membangkitkan makhluk yang telah mati itu benar adanya, dan sesungguhnya hari kiamat itu pasti terjadi, tidak ada keraguan tentangnya. Yaitu ketika orang-orang telah berhasil mengetahui para penghuni gua berselisih pendapat tentang hari kiamat, ada yang menetapkannya dan ada yang mengingkarinya. Maka Allah menjadikan pengetahuan mereka tentang berita para penghuni gua sebagai hujjah bagi kaum mukminin di hadapan orang-orang yang ingkar. Dan setelah keadaaan mereka terbongkar dan mereka meninggal, sekelompok orang yang menggetahui perihal mereka mengatakan ”Dirikanlah sebuah bangunan yang akan menutup mereka di depan pintu gua. Dan biarkanlah mereka dan keadaan mereka; tuhan mereka lebih mengetahui tentang mereka.” orang-orang yang mengendalikan kekuasaan di tengah mereka berkata, ”sesungguhnya kami akan membuat tempat peribadahan di tempat mereka untuk beribadah(disana).” Dan sungguh Rasululah telah melarang menjadikan kubur-kubur para nabi dan orang shalih sebagai masjid, dan melaknat orang-orang yang melakukannya dalam beberapa pesan terakhir beliau bagi umatnya. Sebagaimana beliau juga melarang mendirikan banguan di atas kubur secara mutlak, dan mengecat dan menulis sesuatu di atasnya. sebab tindakan ini termasuk guluw(tindakan melampaui batas) yang dapat menyeret terhadap penyembahan terhadap orang yang di kubur di dalamnya.
Sebagain dari orang-orang yang larut dalam pembicaraan tentang urusan para pemuda penghuni gua dari kalangan ahli kitab mengatakan, ”Mereka berjumlah tiga orang yang keempat adalah anjing mereka.” golongan lain mengatakan ”mereka empat orang, dan yang kelima adalah anjing mereka.” ungkapan dua pihak itu hanya omongan dengan dasar praduga belaka, tanpa bukti dalil yang benar. Golongan ketiga menyebutkan ”mereka berjumlah tujuh orang, dan yang kedelapan ialah anjing mereka.” katakanlah (wahai rasul) ”tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka. tidak ada yang mengetahui jumlah mereka, kecuali sedikit saja dari makhluk mereka.” maka janganlah mendebat ahli kitab tentang jumlah mereka(pemuda ashabul kahfi) itu, kecuali perdebatan pada perkara yang jelas saja, tidak sampai mendalam. akan tetapi ceritakanlah kepada mereka sebatas apa yang diberitakan oleh wahyu kepadamu saja. Janganlah kamu menanyakan kepada mereka tentang jumlah dan keadaan mereka, sebab sesungguhnya mereka tidak mengetahuinya.
Dan janganlah mengatakan sesuatu yang engkau berniat untuk melakukannya, ”aku akan melakukan sesuatu itu besok.” kecuali engkau menggantungkan ucapanmu dengan kehendak Allah. Yaitu engkau mengatakan, ”insya Allah” dan ingatlah kepada tuhanmu ketika engkau lupa mengucapkan ”insya Allah” dan tiap kali engkau lupa, maka berdzikirlah(mengingat dan menyebut Allah) sebab mengingat Allah akan menghilangkan lupa. Dan katakanlah “semoga tuhanku akan menunjukan kepadaku jalan paling dekat yang mengantarkan menuju hidayah dan petunjuk yang lurus.
para pemuda itu tinggal dalam keadaan tidur di gua mereka selama tiga ratus sembilan tahun lamanya.
Dan bila engkau (wahai rasul), ditanya tentang lama masa tinggal mereka di dalam gua, sedang engkau tidak punya pengetahuan tentang itu dan tergantung pada berita dari Allah , maka janganlah engkau menyampaikan dahulu dalam masalah itu dengan sesuatu berita apapun. akan tetapi ucapkalah, ”Allah lebih mengetahui berapa lama mereka tinggal. KepunyaanNya semua tersembunyi di langit dan dibumi. Alangkah terang penglihatan dan pendengaran Allah, serta pengetahuanNya yang meliputi segala sesuatu. Tidak ada seorangpun dari makhlukNya selainNya yang mengurusi mereka. Dia tidak punya sekutu dalam penetapan hukum, ketentuan, dan aturan syariatNya. Maha suci Allah.
Source: tafsirweb.com
Comments
Post a Comment