Skip to main content

Dua

Dua tahun berlalu,

2016.

Banyak hal yang terjadi dalam hidupku. Tidak sedikit diantaranya adalah tragedi. Aku kehilangan bagian dari hidupku dan diriku. Lantas aku mencoba mendekat pada keyakinan yang hakiki. Mengubah pendapatku pada takdir Illahi. Berusaha memperbaiki diri.

Aku hanya bisa sabar sesuai dengan kemampuanku.
Dan aku merasa butuh partner. Teman sejati untuk berjuang di sisa hidupku. Karena berat rasanya berjalan sendirian.

Aku ingin menyempurnakan separuh agama ini agar Allah ridha atas diriku sbg manusia yg utuh. Karena perjuangan dalam hdp sesungguhnya dijanjikan lebih baik jika ditemani oleh orang yang bisa saling membantu dan mengasihi. Lebih berbuat banyak untuk umat dan melanjutkan generasi  yg bermanfaat.

Tiba-tiba,
Suatu ketika kita berkomunikasi via bbm. Padahal sebelumnya tidak pernah ada melainkan komentarmu pada penampilan baruku dg hijab syar'i. Kamu mungkin shock krna aku dulunya hijaber "gaul".
Hal itu tak kupedulikan.
Entah drmn kita memulai percakapan agak berat. Percakapan ttg pandangan hidup dan filsafat apalah apalah.

Kupahami sekedarnya bahwa pendapatmu sejalan dgku. Aku berpikir ttgmu lebih dalam krna aku blm pernah kenal org sptmu. Dan mendadak aku lupa akan kebencian lama itu. Aku jadi teringat Firman Allah:

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui."

[QS. Al-Baqarah 2: 216]

Lantas apakah kita punya visi misi yg sama?
Dari ceritamu yg singkat aku pahami sbg tanda iya. Aku berdoa pada Allah bukan hanya pd hari itu. Setiap ada kesempatan.

Lalu waktu menunjukkan semuanya. Akhirnya aku tahu bahwa ada sebuah ketertarikan disana. Aku segera memastikannya. Kuharap niat baikmu itu benar.

Sampailah kita pada pertemuan di balik tabir, Masjid Raya Annur Pekanbaru ditemani oleh sepasang suami istri "mak comblang" yang meyakinkanku bahwa bisa jadi kamulah takdirku.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan panggilan Abu, Abi, Buya, dan Abati dalam Bahasa Arab

Bagi orang tua yang baru atau akan memiliki anak, tentu perlu memikirkan panggilan apa yang akan diajarkan kepada anaknya kelak. Panggilan dari anak kepada orang tua pastinya sangat bermakna. Namun di Indonesia panggilan anak kepada orang tua tidaklah rumit dan mempunyai makna umum. Panggilan dari anaknya berarti beliau tersebut merupakan bapak atau ibu dari anak ya ng memanggil. Contohnya: Bapak - Ibu, Ayah - Ibu, Ayah - Bunda, Papa - Mama, Papi - Mami, dll. Karena di Indonesia mayoritas muslim dan Bahasa Arab sangat populer, maka tidak jarang panggilan anak kepada orang tua dibiasakan menggunakan Bahasa Arab seperti Abi - Ummi. Namun banyak penggunaannya digeneralisir menjadi umum seperti layaknya Ayah - Ibu, padahal sejatinya panggilan tersebut adalah bahasa orang yang artinya akan berbeda jika tidak dilandasi ilmu. Berikut sy berupaya memberikan keterangan sekilas tentang perbedaan panggilan anak kepada orang tua dalam Bahasa Arab. Abu اب Untuk menunjukkan penghormatan kepada

Pengalaman Bekam Sembuhkan Sakit Kepala

Bekam atau hijamah merupakan salah satu pengobatan yang dianjurkan Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam. Caranya yakni dengan menyayat atau menusukkan jarum ke kulit dan setelah itu ada cup penyedot sehingga darah kotor yang mengandung racun keluar. Beberapa waktu lalu saya dan kakak ipar melakukan bekam. Seorang akhwat yang merupakan teman pengajian kami yang menjadi terapis bekamnya. Disini saya akan menceritakan pengalaman tersebut dan bagaimana tubuh saya rasakan saat bekam. Singkat cerita saya sering sakit kepala dan lumayan sering migrain di sebelah kanan. Pengobatan secara kedokteran sudah dilakukan sampai masuk ruang radiologi untuk CT Scan dan MRI dijalani. Hasilnya alhamdulillah tidak terlalu serius. Hanya ada swelling hemishper cerebri kanan dan sinusitis. Saya teringat untuk bekam agar bisa sembuh dan memiliki kesehatan lebih baik lagi. Sedikit menyesal karena terkesan agak lambat menyadari bahwa bekam yang merupakan sunnah untuk ikhtiar sembuh dari berbagai penyakit mal

Komite Pemilihan Raya Mahasiswa(KPRM)

KPRM adalah suatu keanggotaan yang sangat penting untuk mengelola sistem demokrasi dalam hal pergantian pengurus organisasi seperti Badan Mahasiswa. Kali ini KPRM yang dimaksud yakni dalam pergantian pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan(HMJ). Kedengarannya sangat simple. Hanya mengurus pemilihan ketua dan wakil ketua HMJ. Tapi tidak saat anda sudah masuk ke dalamnya. Kita sebagai anggota KPRM wajib tidak berpihak kepada calon manapun. Seperti miniatur Komisi Pemilihan Umum(KPU) yang ada dalam pemerintahan negara kita. Kita akan merasakan kebersamaan dengan mahasiswa kelas lain yang baru saja kita kenal. Harus ada chemistry antara semua anggota agar timbul keterbukaan satu sama lain dalam penilaian atas calon ketua dan wakil ketua. Bukan chemistry untuk jatuh cinta antara dua insan berlainan gender, namun lebih pada rasa kekeluargaan. Dibutuhkan kepercayaan yang seutuh-utuhnya. Sesama anggota KPRM wajib merahasiakan segala keputusan yang telah diambil sampai waktunya tiba. Kerjasama un